Hati Orang Munafik
Akan selalu ada beberapa segelintir orang yang apa yang dia katakan
berbeda dengan apa yang di dalam hati. Ya, mereka adalah orang-orang
munafik yang menjadi duri dalam daging.
أَشِحَّةً عَلَيْكُمْ فَإِذَا جَاءَ الْخَوْفُ رَأَيْتَهُمْ
يَنْظُرُونَ إِلَيْكَ تَدُورُ أَعْيُنُهُمْ كَالَّذِي يُغْشَى عَلَيْهِ
مِنَ الْمَوْتِ فَإِذَا ذَهَبَ الْخَوْفُ سَلَقُوكُمْ بِأَلْسِنَةٍ حِدَادٍ
أَشِحَّةً عَلَى الْخَيْرِ أُولَئِكَ لَمْ يُؤْمِنُوا فَأَحْبَطَ اللَّهُ
أَعْمَالَهُمْ وَكَانَ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرًا
“Mereka bakhil terhadapmu. Apabila datang ketakutan (bahaya),
kamu lihat mereka itu memandang kepadamu dengan mata yang terbalik-balik
seperti orang yang pingsan karena akan mati. Dan apabila ketakutan
telah hilang, mereka mencaci kamu dengan lidah yang tajam, sedang mereka
bakhil untuk berbuat kebaikan. Mereka itu tidak beriman, maka Allah
menghapuskan (pahala) amalnya. Dan yang demikian itu adalah mudah bagi
Allah.” (Al-Ahzab: 19).
Hati yang berpenyakit nifaq ini tidak akan mampu bertahan di hadapan
musuh. Sebab, setiap dosa itu ibarat anak panah yang mengenai hati. Ia
menyebabkan hati menjadi sakit. Apabila anak panah yang mengenai hati
bertambah banyak, sakitnya akan semakin parah.
Dalam Surat Al-Ahzab ayat 19, Allah berfirman, “Asyihhatan alaikum.” Artinya, “Mereka bakhil terhadap kalian.”
Seolah Allah menggambarkan keadaan kita sekarang ini. Mereka adalah
orang-orang yang tidak pernah kita dengar mengeluarkan sepatah kata
penyemangat untuk membela Islam saat dihinakan. Mereka adalah
orang-orang yang menunggu-nunggu kekeliruan kita untuk mereka sebarkan.
Mereka adalah orang-orang yang senantiasa memata-matai kesalahan kita
untuk mereka besar-besarkan. Mengapa demikian?
Karena mereka adalah orang-orang yang kerjanya hanya duduk berpangku
tangan. Mereka hanya mementingkan kepentingan sendiri, telah tercabut
ghirah di dalam hatinya. Hingga manakala Al-Quran dihinakan, bukannya
mereka sibuk membela Al-Quran justru menjadi penggembos umat Islam. Atau
justru mereka berdiri tegak menjadi tameng sang penista Al-Quran.
Apakah orang seperti ini ada? Ya, mereka ada dan kita bisa melihatnya
sendiri saat ini. Entah mereka yang terang-terangan muncul di layar
kaca atau berkoar-koar di media sosial. Tidak lain dan tidak bukan
tujuan mereka hanyalah dunia, rasa yang mendorong mereka bukanlah
kecintaannya pada kebenaran melainkan hanya hawa nafsu yang nista.
Ketika umat Islam maju bersama membela Al-Quran ,mereka sibuk
mencerca. Ketika kaum muslimin pulang dan membawa kedamaian, mereka
sibuk mencari-cari kesalahan dan merasa bahwa merekalah yang paling
benar. Mereka tidak sadar bahwa apa yang mereka lakukan itu adalah
pekerjaan orang-orang munafik yang tidak suka Islam kembali berjaya.
Oleh karena itu, marilah kita jadikan apa yang terjadi saat ini
sebagai momentum untuk menyatukan kaum muslimin. Terlihat jelas dan kita
bisa memilih mana muslim sejati dan mana orang munafik yang berwala’
kepada orang kafir. Marilah kita rapatkan barisan dan tumbuh kembangkan
sifat yang mengangkat derajat kita di sisi-Nya, as-syaja’ah dan
al-karam. Juga mengangkat kembali umat Islam sebagai umat pilihan. Wallahu a’lam bi shawab.
Diinisiasi dari Tarbiyah Jihadiyah jilid ke-9 karya syaikh Abdullah Azzam rahimahullah.
kiblat.net
0 Komentar
BerKomentarlah yang sopan dan bijak